BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benih yang berkualitas mempunyai sifat- sifat antara
lain, tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman
dalam penyimpanan, usaha memperbanyak tanaman dengan benih ataubiji sering
mengalami banyak hambatan, walaupun benih dikecambahkan pada kondisi lingkungan
yang sesuai dan benih mampu disimpan dalam waktu yang lama serta mampu
mempertahankan viabilitas dan vigornya dengan baik. Benih setelah dipenen tidak selalu langsung dimanfaatkan atau
di gunakan sebagai bahan tanam, tetapi sering kali benih disimpan untuk waktu
yang cukup lama. Setiap benih memiliki kemampuan yang berbeda untuk kekuatan
daya simpan. Berdasarkan
tingkat kadar air di dalam benih, benih dibagi menjadi dua yaitu benh ortodoks
dan rekalsitran. Benih ortodok adalah benih yang dapat dikeringkan sampai
kadar air rendah dan disimpan pada suhu dan kelembaban penyimpanan yang rendah
tanpa menurunkan viabilitas (kemampuan berkecambah) benih secara nyata
sedanglan benih rekalsitran adalah benih yang cepat rusak
(viabilitas menurun) apabila diturunkan kadar airnya, dan tidak tahan disimpan
pada suhu dan kelembaban rendah.
1.1
Tujuan
Tujuan dalam
pratikum ini yaitu untuk mengetahui daya kecambah benih rekalsitran dan benih ortodox
setelah penurunan kadar air benih.
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan
dihasilkan data sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Kadar Air Benih dengan Menggunakan Metode Oven
Ulangan
|
Jenis
Buah
|
|
Ortodoks
|
Rekalsitran
|
|
1
|
2, 31 %
|
46, 49 %
|
2
|
3, 07 %
|
54, 22 %
|
3
|
2, 78 %
|
53, 31 %
|
Jumlah
|
8, 16 %
|
154, 02 %
|
Rata-rata
|
2, 72 %
|
51, 34 %
|
Tabel 2. Hasil Pengamatan
Viabilitas Benih
Ulangan
|
Jenis
Benih
|
|||||||
Ortodoks
|
Rekalsitran
|
|||||||
Kontrol
|
Oven
|
Kontrol
|
Oven
|
|||||
Hari
ke-3
|
Hari
ke-7
|
Hari
ke-3
|
Hari
ke-7
|
Hari
ke-3
|
Hari
ke-7
|
Hari
ke-3
|
Hari
ke-7
|
|
1
|
100 %
|
100 %
|
-
|
-
|
-
|
90 %
|
-
|
-
|
2
|
90 %
|
100 %
|
-
|
-
|
-
|
60 %
|
-
|
-
|
3
|
100 %
|
100 %
|
-
|
-
|
-
|
50 %
|
-
|
-
|
Jumlah
|
290 %
|
300 %
|
-
|
-
|
-
|
200 %
|
-
|
-
|
Rata-rata
|
96,67 %
|
100 %
|
-
|
-
|
-
|
66,7 %
|
-
|
-
|
Tabel 3. Ciri-ciri Fisik
Benih Ortodoks dan Rekalsitran
No.
|
Benih
Ortodoks
|
Benih
Rekalsitran
|
1.
|
Berukuran kecil
|
Berukuran Besar
|
2.
|
Kadar air rendah
|
Kadar air tinggi
|
3.
|
Warna coklat kecoklatan
|
Warna coklat
|
4.
|
Bentuk bulat
|
Bentuk lonjong
|
5.
|
Permukaan halus
|
Permukaan halus
|
2.2 Pembahasan
Pada tabel 1 menunjukkan bahwasanya
ulangan sebanyak tiga kali pada beih ortodoks menghasilkan rata rata kadar air
yang terdapat pada benih kedelai adalah 2,72 %. Pada benih nangka rata rata
kadar air setelah dioven yitu sebesar 51,34%. Rata rata yang terdapat pada
tabel 1 menunjukkan perbedaan pada kadar air benih ortodoks dan rekalsitran.
Benih ortodoks (kedelai) memiliki kadar air yang relatif rendah sedangkan benih
rekalsitran (nangka) memiliki kadar air yang relatif tinggi. Hasil praktikum
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indartono (2011), benih
ortdoks merupakan benih yang tahan
disimpan lama dengan kadar air yang rendah, sedangkan benih rekalsitran dapat
dikatakan tidak memiliki masa dormansi, karena benih rekalsitran memiliki kadar
air yang tinggi.
Berdasarkan hasil pratikum yang telah
dilaksanakan menunjukkan bahwa hasil pengamatan viabilitas pada benih
rekalsitran dan ortodoks terjadi perbedaan yang sangat nyata setelah dilakukan
penurunan kadar air dengan menggunakan metode kontrol dan metode menggunakan
oven selama 24 jam dengan suhu 1030. Pada benih ottodoks ternyata
memiliki viabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan benih rekalsitran. Hal
tersebut dapat diketahui ketika benih dikecambahkan pada media pasir selama
satu minggu dengan dua kali pengamatan setiap 3 hari dan 7 hari. Pada hari ke-3
benih ortodoks yang diberi perlakuan kontrol memiliki rata rata viabilitas
sebesar 96,67%. Pada hari ke 7, benih ortodoks memiliki kadar air sebesar 100%.
Sedangkan benih rekalsintran yang diberi perlakuan kontrol pada hari 3 tidak
ada benih yang tumbuh, sedangkan pada hari 7 rata rata viabilitas yang dimiliki
sebesar 66,72%. Hal ini menunjukkan benih rekalintran memili Sehingga dapat
dikatakan bahwa benih ortodoks memiliki viabilitas lebih tinggi dibandingkan
benih rekalsitran setelah dilakukan perlakukan pengkontrolan benih. Pada
perlakuan pengovenan, semua benih baik benih ortodoks maupun rekalsitran tidak
ada yang berhasil tumbuh. Menurut Payung dkk, ( 2012), pada umumnya benih semakin lam disimpan maka viabilitanya
akan menurun. Menurunnya viabilitas benih merupakan proses perjalanan singkat
dan dalam kondisi penyimpanan kumulatif akibat perubahan yang diberikan pada
benih.
Pada tabel 3 menunjukkan perbedaan antara benih
kedelai (ortodoks) dan benih nangka (rekalsitran) secara fisik. Pada benih
ortodoks memiliki ciri ciri fisik diantaranya ukuran kecil, memiliki kadar air
rendah, berwarna kuning kecoklatan, bentuk bulat dan permukaan halus. Lebih
lanjut ciri ciri menurut Menurut Winarno (1981),
Ortodoks adalah benih yang pada masak panen / fisiologi memiliki kandungan
kadar air yang relatif rendah. Biji kelompok ortodoks dicirikan oleh sifatnya
yang bisa dikeringkan tanpa menglami kerusakan. Viabilitas biji ortodoks tidak
mengalami penurunan yang berarti dengan penurunan kadar air hingga di bawah
20%, sehingga biji tipe ini bisa disimpan dalam kadar air yang rendah.
Benih orthodoks tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang
rendah, yaitu pada suhu 0 – 5o C dengan kadar air benih 5–7%. Dalam
kondisi penyimpanan yang optimal, benih yang orthodox akan mampu disimpan
sampai beberapa tahun. Pada saat masak, kadar air benih pada kebanyakan benih
orthodox sekitar 6–10%.
Sedangkan
benih rekalsitran memiliki cicri ciri berukuran besar, permukaan halus bentuk
lonjong, berwarna coklat, kadar air tinggi. lebih lanjut ciri ciri fisik dan
fisiologi benih rekalsintran menurut Schmidt (2000), benih rekalsitran didefinisikan
sebagai benih yang tidak tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang
rendah, kecuali untuk beberapa species temperate recalsitrant. Tingkat
toleransinya tergantung dari species masing-masing, umtuk benih species dari
daerah tropik kadar air benih yang dianjurkan untuk penyimpanan adalah 20 – 35%
dan suhu penyimpanan 12 – 15o C. Kebanyakan benih recalsitran
hanya mampu disimpan beberapa hari sampai dengan beberapa bulan. Benih
recalsitrant pada waktu masak, kadar air benih sekitar 30 – 70%. Benih
recalsitrant banyak ditemukan pada species dari zona iklim tropis basah, hutan
hujan tropis, dan hutan mangrove, beberapa ditemukan pada zona temperate dan
sedikit ditemukan pada zona panas.
terimakasih gilang atas informasi yang udah di share lewat blog ini, thanks
BalasHapus