Jumat, 30 Oktober 2015

PERBEDAAN BENIH REKALSITRAN DAN BENIH ORTODOKS


BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
             Benih yang berkualitas mempunyai sifat- sifat antara lain, tingkat kemurnian genetik dan fisik yang tinggi, sehat dan kadar air aman dalam penyimpanan, usaha memperbanyak tanaman dengan benih ataubiji sering mengalami banyak hambatan, walaupun benih dikecambahkan pada kondisi lingkungan yang sesuai dan benih mampu disimpan dalam waktu yang lama serta mampu mempertahankan viabilitas dan vigornya dengan baik. Benih setelah dipenen tidak selalu langsung dimanfaatkan atau di gunakan sebagai bahan tanam, tetapi sering kali benih disimpan untuk waktu yang cukup lama. Setiap benih memiliki kemampuan yang berbeda untuk kekuatan daya simpan. Berdasarkan tingkat kadar air di dalam benih, benih dibagi menjadi dua yaitu benh ortodoks dan rekalsitran. Benih ortodok adalah benih yang dapat dikeringkan sampai kadar air rendah dan disimpan pada suhu dan kelembaban penyimpanan yang rendah tanpa menurunkan viabilitas (kemampuan berkecambah) benih secara nyata sedanglan benih rekalsitran adalah benih yang cepat rusak (viabilitas menurun) apabila diturunkan kadar airnya, dan tidak tahan disimpan pada suhu dan kelembaban rendah.

1.1  Tujuan
Tujuan dalam pratikum ini yaitu untuk mengetahui daya kecambah benih rekalsitran dan benih ortodox setelah penurunan kadar air benih.


BAB 2 PEMBAHASAN


2.1 Hasil
            Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dihasilkan data sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kadar Air Benih dengan Menggunakan Metode Oven
Ulangan
Jenis Buah
Ortodoks
Rekalsitran
1
2, 31 %
46, 49 %
2
3, 07 %
54, 22 %
3
2, 78  %
53, 31 %
Jumlah
8, 16  %
154, 02 %
Rata-rata
2, 72  %
51, 34 %

Tabel 2. Hasil Pengamatan Viabilitas Benih
Ulangan
Jenis Benih
Ortodoks
Rekalsitran
Kontrol
Oven
Kontrol
Oven
Hari ke-3
Hari ke-7
Hari ke-3
Hari ke-7
Hari ke-3
Hari ke-7
Hari ke-3
Hari ke-7
1
100 %
100 %
-
-
-
90 %
-
-
2
90 %
100 %
-
-
-
60 %
-
-
3
100 %
100 %
-
-
-
50 %
-
-
Jumlah
290 %
300 %
-
-
-
200 %
-
-
Rata-rata
96,67 %
100 %
-
-
-
66,7 %
-
-

Tabel 3. Ciri-ciri Fisik Benih Ortodoks dan Rekalsitran
No.
Benih Ortodoks
Benih Rekalsitran
1.
Berukuran kecil
Berukuran Besar
2.
Kadar air rendah
Kadar air tinggi
3.
Warna coklat kecoklatan
Warna coklat
4.
Bentuk bulat
Bentuk lonjong
5.
Permukaan halus
Permukaan halus

2.2 Pembahasan 

Pada tabel 1 menunjukkan bahwasanya ulangan sebanyak tiga kali pada beih ortodoks menghasilkan rata rata kadar air yang terdapat pada benih kedelai adalah 2,72 %. Pada benih nangka rata rata kadar air setelah dioven yitu sebesar 51,34%. Rata rata yang terdapat pada tabel 1 menunjukkan perbedaan pada kadar air benih ortodoks dan rekalsitran. Benih ortodoks (kedelai) memiliki kadar air yang relatif rendah sedangkan benih rekalsitran (nangka) memiliki kadar air yang relatif tinggi. Hasil praktikum ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Indartono (2011), benih ortdoks merupakan  benih yang tahan disimpan lama dengan kadar air yang rendah, sedangkan benih rekalsitran dapat dikatakan tidak memiliki masa dormansi, karena benih rekalsitran memiliki kadar air yang tinggi.
Berdasarkan hasil pratikum yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa hasil pengamatan viabilitas pada benih rekalsitran dan ortodoks terjadi perbedaan yang sangat nyata setelah dilakukan penurunan kadar air dengan menggunakan metode kontrol dan metode menggunakan oven selama 24 jam dengan suhu 1030. Pada benih ottodoks ternyata memiliki viabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan benih rekalsitran. Hal tersebut dapat diketahui ketika benih dikecambahkan pada media pasir selama satu minggu dengan dua kali pengamatan setiap 3 hari dan 7 hari. Pada hari ke-3 benih ortodoks yang diberi perlakuan kontrol memiliki rata rata viabilitas sebesar 96,67%. Pada hari ke 7, benih ortodoks memiliki kadar air sebesar 100%. Sedangkan benih rekalsintran yang diberi perlakuan kontrol pada hari 3 tidak ada benih yang tumbuh, sedangkan pada hari 7 rata rata viabilitas yang dimiliki sebesar 66,72%. Hal ini menunjukkan benih rekalintran memili Sehingga dapat dikatakan bahwa benih ortodoks memiliki viabilitas lebih tinggi dibandingkan benih rekalsitran setelah dilakukan perlakukan pengkontrolan benih. Pada perlakuan pengovenan, semua benih baik benih ortodoks maupun rekalsitran tidak ada yang berhasil tumbuh. Menurut Payung dkk, ( 2012), pada umumnya benih semakin lam disimpan maka viabilitanya akan menurun. Menurunnya viabilitas benih merupakan proses perjalanan singkat dan dalam kondisi penyimpanan kumulatif akibat perubahan yang diberikan pada benih.
            Pada tabel 3 menunjukkan perbedaan antara benih kedelai (ortodoks) dan benih nangka (rekalsitran) secara fisik. Pada benih ortodoks memiliki ciri ciri fisik diantaranya ukuran kecil, memiliki kadar air rendah, berwarna kuning kecoklatan, bentuk bulat dan permukaan halus. Lebih lanjut ciri ciri menurut Menurut Winarno (1981), Ortodoks adalah benih yang pada masak panen / fisiologi memiliki kandungan kadar air yang relatif rendah. Biji kelompok ortodoks dicirikan oleh sifatnya yang bisa dikeringkan tanpa menglami kerusakan. Viabilitas biji ortodoks tidak mengalami penurunan yang berarti dengan penurunan kadar air hingga di bawah 20%, sehingga biji tipe ini bisa disimpan dalam kadar air yang rendah. Benih orthodoks tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang rendah, yaitu pada suhu 0 – 5o C dengan kadar air benih 5–7%. Dalam kondisi penyimpanan yang optimal, benih yang orthodox akan mampu disimpan sampai beberapa tahun. Pada saat masak, kadar air benih pada kebanyakan benih orthodox sekitar 6–10%.
 Sedangkan benih rekalsitran memiliki cicri ciri berukuran besar, permukaan halus bentuk lonjong, berwarna coklat, kadar air tinggi. lebih lanjut ciri ciri fisik dan fisiologi benih rekalsintran menurut Schmidt (2000), benih rekalsitran didefinisikan sebagai benih yang tidak tahan terhadap pengeringan dan suhu penyimpanan yang rendah, kecuali untuk beberapa species temperate recalsitrant. Tingkat toleransinya tergantung dari species masing-masing, umtuk benih species dari daerah tropik kadar air benih yang dianjurkan untuk penyimpanan adalah 20 – 35% dan suhu penyimpanan 12 – 15C. Kebanyakan benih recalsitran hanya mampu disimpan beberapa hari sampai dengan beberapa bulan. Benih recalsitrant pada waktu masak, kadar air benih sekitar 30 – 70%. Benih recalsitrant banyak ditemukan pada species dari zona iklim tropis basah, hutan hujan tropis, dan hutan mangrove, beberapa ditemukan pada zona temperate dan sedikit ditemukan pada zona panas.


BAB 3 PENUTUP

salah satu perbedaan antara benih ortodoks dan rekalsintran adalah kadarair didalam benih. kadar air benih pada rekalsintran lebih besar dari benih ortodoks. 

1 komentar:

  1. terimakasih gilang atas informasi yang udah di share lewat blog ini, thanks

    BalasHapus